Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh Arab
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ،
فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ
اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh Latin
1. Allah hummah dinii fiiman hadait.
2. Wa’aa finii fiiman ‘aafait.
3. Watawallanii fiiman tawal-laiit.
4. Wabaariklii fiimaa a’thait.
5. Waqinii syarramaa qadhait.
6. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha ‘alaik.
7. Wainnahu laayadzilu man walait.
8. Walaa ya’izzu man ‘aadait.
9. Tabaa rakta rabbanaa wata’aalait.
10. Falakalhamdu ‘alaa maaqadhait.
11. Astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
12. Wasallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa’alaa aalihi washahbihi Wasallam.
Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh Artinya
1. Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan.
2. Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan.
3. Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan.
4. Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan.
5. Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan.
6. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum.
7. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin.
8. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya.
9. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau.
10. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan.
11. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau.
12. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Dalil Membaca Doa Qunut
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan Witir lalu melakukan qunut sebelum ruku`.” [HR Ibnu Mâjah, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Irwa` al-Ghalil 2/167, hadits no. 426].
“Dari Sahabat Anas bin Malik r.a, sesungguhnya Nabi SAW membaca qunut selama satu bulan penuh untuk mendoakan orang-orang, kemudian beliau meninggalkannya. Adapun di waktu subuh beliau tidak pernah meninggalkan qunut sampai beliau meninggal dunia.” (HR. Imam Baihaqi dan Daruqutni).
“Beliau berkata: Apabila selesai melaknat orang-orang kafir, bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , memohon ampunan untuk kaum mukminin dan mukminat serta permintaan lainnya, ia mengucapkan: ‘Ya Allah, kami hanya menyembah kepada-Mu, berusaha dan beramal hanya untuk-Mu, dan memohon rahmat kepada-Mu, wahai Rabb kami, dan kami takut kepada adzab-Mu yang pedih. Sesungguhnya adzab-Mu ditimpakan kepada orang yang Engkau musuhi,’ kemudian ia bertakbir dan turun untuk sujud.” [HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahîh-nya 2/155-156. Dikatakan oleh pentahqîqnya: “Isnadnya shahîh”].
Penjelasan: Mengenai kalimat “Kemudian ia bertakbir dan turun untuk sujud”, berarti Doa Qunut dilakukan setelah Ruku, jika sebelum ruku tentu menjadi Takbir lalu Ruku. Jadi Qunut bisa pula dilakukan setelah Ruku’ karena para Sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam mempraktekannya.
Shaykh al-Islam [Ibn Taymiyah] menjelaskan dalam kitab Majmoo’ al-Fataawa (23/100):
Mengenai masalah Qunut: ada dua pandangan besar dan satu pandangan ditengah keduanya. Pandangan yang satu menegaskan bahwa doa Qunut harus dibaca sebelum ruku dan yang lainnya menyatakan setelah ruku.
Para Fuqaha di antara ulama Hadis, seperti Imam Ahmad dan lainnya, mengatakan bahwa keduanya dibolehkan, karena keduanya disebutkan dalam Sunnah Sahih, namun begitu mereka lebih cenderung kepada membaca doa Qunut setelah ruku karena disebutkan lebih sering.
“Sesungguhnya ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu , dahulu mengangkat kedua tangannya dalam qunut hingga dadanya”. [HR al-Marwazi dalam Mukhtashar Kitab al-Witr, hlm. 139].
Mengangkat tangan disebutkan dalam sebuah riwayat shahih dari Umar RA, yang diriwayatkan kembali oleh al-Baihaqi dalam Hadis yang ia labeli sebagai Sahih (2/210).
Seorang Muslim seharusnya mengangkat kedua tangannya hingga ke pundak dan tidak lebih tinggi dari itu, dikarenakan doa ini bukanlah doa tambahan dimana pendoa mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Namun doa Qunut merupakan harapan dimana si pendoa mengangkat tangannya seolah ingin menggapai langit.
Di anjurkan untuk tidak selalu membaca doa Qunut setiap mengerjakan shalat Witir, namun beberapa kali saja, karena tiada bukti yang menjelaskan bahwa Rasulullah melakukannya setiap saat. Namun Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada Hasan bin Ali sebuah doa untuk dibacakan dalam Qunut Witir.
Referensi:
https://aitarus.com/doa-qunut/